Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh
Saya sedikit menyimak siaran dakwah dari Ustadz Derry Sulaiman. Dengan judul "Menuju Halal"
Saya menyampaikan ini adalah bertujuan sebagai pengingat diri sendiri. Bahwa apa yang pernah saya lakukan juga termasuk dalam dosa (pacaran). Saya bukan orang alim namun izinkan saya menyampaikan sedikit yang bermanfaat ini.
Ta'aruf : itu adalah mengenal budi
Kirimkan seseorang yang terpercaya untuk mendatangi, untuk melihat orang yang ingin di ta'arufkan.
Ta'aruf itu bukan seperti memilih beberapa buah, dilihat kalau tidak suka ditinggalkan, bukan seperti itu, bukan 10 orang di ta'arufkan lalu dipilih yang terbaik diantaranya, bukan seperti itu, itu tidak beradab. Yang benar adalah 1 orang yang sedang di ta'aruf selesaikan dahulu, selesaikan dengan cara yang baik baru cari yang lain.
Ada yang bertanya:
Ustadz bagaimana jika orang tua kita terlalu memilih kriteria untuk jodoh kita?
Jodoh itu dilihat dari agamanya yang utama. Soal pekerjaan apakah dia pns, direktur bank, apa dan sabagainya, harta itu akan menyusul jika agama nya baik atau dia jawa tidak ini itu, suku padang tidak ini itu, suku mana mana lah, itu mudorot namanya. Jika anak ibu dan bapak sudah menyampaikan hajat ingin menikah, laksanakan, jangan dipersulit, jika ibu bapak mempersulit sebuah niat menikah, artinya menghalalkan berzina, bukankah pacaran itu berzina?
Namun ingat wahai wanita, jika ingin menikah, nikahilah lelaki yang sholat subuh dan isya nya berjamaah di Masjid.
Seperti 1 kisah di zaman nabi, ada salah seorang sahabat nabi bernama Salman Al Farizi. Beliau adalah sahabat nabi, yang ikut berperang, beliau juga ikut berhijrah dari Makkah ke Madinah. Di Madinah beliau di persaudarakan dengan seorang Abu Dardar, seorang anak muda, sementara Salman Al Farizi di kisahkan sudah tua berusia ratusan tahun, ada yang menafsir 200 tahun dan 300 tahun.
Suatu ketika berjalan jalan lah Salman Al Farizi di Madinah, tanpa sengaja matanya melihat seorang wanita cantik. Lalu ditemuinya lah Abu Dardar untuk menyampaikan hajat nya ingin menikah dengan wanita cantik yang ia tidak sengaja melihatnya.
Wahai Abu Dardar, aku pernah melihat seorang wanita cantik disana, apakah kau mengenal orang tua nya? Aku mengenal nya Wahai Saudara ku Salman. Maka, bisakah kau pergi menemui orang tua nya untuk meminangkan wanita itu untuk ku, kata Salman Al Farizi. Abu Dardar mengiyakan. Lalu pergilah ia kerumah orang tua si wanita tadi. Sesampainya disana, dikatakan lah maksud kedatangan Abu Dardar tadi ke si Ayah perempuan itu.
Wahai bapak, ada salah seorang sahabat nabi ingin meminang anak bapak untuk dijadikan istri nya. Ia adalah seorang yang sholeh dan lain sebagainya, di ceritakan lah oleh Abu Dardar tentang segala kebaikan dari Salman Al Farizi tersebut.
Tetapi ayah si wanita itu justru mengatakan, wahai Abu Dardar, aku akan lebih senang jika kau yang menikahi anak ku, maka dilihatnya lah si wanita itu pun, dia menyukainya, Abu Dardar pun menyukainya. Maka yang menikahi perempuan itu adalah Abu Dardar.
Lama tidak ada kabarnya, apakah sudah selesai tugas yang diberikan atau gimana. Suatu ketika tanpa sengaja Salman Al Farizi bertemu dengan Abu Dardar. Wahai Abu Dardar bagaimana dengan tugas yang aku berikan padamu, apakah sudah kau laksanakan? Lalu Abu Dardar menjawab dengan peruh malu, Wahai Salman Al Farizi, aku malu bertemu dengan mu hari ini, karena aku lah yang menikah dengan wanita itu. MasyaAllah kata Salman Al Farizi sambil langsung memeluk sahabatnya tersebut dan berkata, Wahai sahabatku Abu Dardar, sungguh aku yang seharusnya lebih malu terhadap mu, karena aku sudah berani menyukai jodohmu yang telah tertulis di Lauhul Mahfudz.
Inti dari cerita diatas adalah bahwa jangan pernah bersedih, jodoh kita sudah di tulis bahkan 50.000 tahun sebelum dunia di ciptakan, namanya dan namamu sudah ditulis berdampingan. Maka, tunggu saja sembari berikhtiar dan berusaha. Jangan lupa untuk beristikharah.
Serahkan semua pada yang diatas.
Sekian.
Jika ada kesalahan mohon dimaafkan dan dikoreksi.
Saya juga masih belajar memperbaiki dan menyampaikan apa yang juga harus disampaikan. Terutama di jaman KIDS JAMAN NOW ini.
Wasaalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh.
Sumber:
Dalam Acara "Semesta Bertasbih" SCTV
Minggu, 26 Nov 2017
0 komentar:
Posting Komentar